Impian Gadis Ranking 7 yang Sederhana

Kali ini aku menceritakan cerita tentang seorang gadis kecil yang mengajarkan kita akan banyak hal yang kita tidak sadar selama ini. Aku mendapatkan cerita ini dari kakakku, Ibu dari gadis kecil ini adalah teman kantor kakakku. 

Awal cerita ini bermulai pada saat kakakku dikantor, dia melihat temannya setelah melakukan percakapan di telepon, tiba-tiba meneteskan air mata. Tentu saja orang yang ada disekitar mejanya,berdatangan dan berusaha menenangkannya. Anggap saja nama teman kakakku ini Bu Wulan, kemudian semua orang bertanya "Bu Wulan kenapa?" . Awalnya Bu Wulan diam,mungkin berusaha untuk mengumpulkan tenaganya untuk menceritakan kepada mereka. Setelah beberapa lama, Bu Wulan pun mulai bercerita, ...

"Tadi saya menelepon anak saya. Anak saya sekarang sedang duduk di kelas 2 SD, disekolah  anak saya dalam perankingan kelas percaya tidak percaya dia selalu mendapat ranking 7. Tidak pernah mendapat peringkat-peringkat puncak dikelas, kami sebagai orang tua sudah berusaha untuk memasukkan dia ke bimbingan beajar, tetapi hasilnya tetap saja begitu. Kami pun kalau ada pertemuan keluarga, para orang tua yang lain sibuk membicarakan kepintaran anak mereka ,yah kami hanya tenang-tenang saja,karena anak kami tidak seperti anak mereka. Tapi bukan berarti kami tidak sayang kepada mereka. Karena kami tahu anak kami sangat baik. 

Pernah waktu itu kami sekeluarga sedang pergi rekreasi memakai bus karena yang ikut sekeluarga besar. Tiba-tiba saja diperjalanan macet dan tiba-tiba AC bus mati. Tentu saja anak-anak menangis kepanasan. Tapi pada saat itu kami bangga dengan anka kami, karena ia tidak menangis, malah memberikan tawa,senyum dan menghibur agar anak-anak yang dibanggakan oleh orang tuanya karena kepintarannya tadi tidak menangis lagi. Ada saja kelucuan yang dia buat,dia memberikan ketenangan kepada anak-anak itu. Sehingga, anak-anak yang tadi menangis sekarang jadi bisa ketawa kembali. 

Kami pun heran, setiap kami bertanya tentang cita-cita dia,dia selalu menjawab dengan penuh semangat "Jadi Pengasuh Anak". Kami pun berpikir kenapa disaat anak-anak kecil pengen jadi dokter dll, kenapa cita-cita anak kami begitu simple. Kadang kami malu ketika dia mengatakan cita-cita itu di depan keluarga yang lain.

Tapi baru saja tadi aku mendapat telpon dari gurunya, aku berpikir ini pasti mengatakan bahwa anak kami rangking 7 kembali,hari ini adalah penerimaan rapor pertengahan semester,tetapi karena pekerjaan aku tidak pergi ke sekolah. Dan memang seperti dugaan ku anakku mendapat ranking 7 lagi,tapi ada hal yang membuat aku kaget dan bangga,gurunya  mengatakan bahwa anak kami menjadi anak yang paling disenangi oleh teman-temanya,ketika dikelas ditanyakan siapa teman yang paling disayangi dan baik semua siswa menuliskan nama anak kami. Kata gurunya memang anak kami sering melakukan kebaikan dengan tulus dan ikhlas kepada semua temannya. Aku pun terdiam dan langsung menelepon ke rumah, dan kebetulan yang jawab anakku, aku pun bertanya kenapa di bisa seperti itu, dan kalian tau jawabannya ...

"Ibu, aku senang kalau bisa bantu semua orang,memberikan senyuman kepada teman-teman dan orang lain. Aku senang melihat temanku mendapatkan nilai yang bagus. Aku senang melihat orang bahagia. Aku yakin pasti banyak orang yang mau jadi pahlawan, tetapi aku ingin aku cukup menjadi orang yang memberikan sambutan dan memberikan tepuk tangan kepada pahlawan itu saat mereka pulang dari perang,aku sudah senang kok menjadi orang yang memberikan tepuk tangan, karena setiap pahlawan membutuhkan itu"

Aku bangga dengan anakku"

Suasana kantor pun berubah menjadi haru biru...
Seandainya semua orang bisa berpikir seperti ini tentu negara ini tidak akan hancur seperti ini..
~TRUE STORY~

0 comments:

Post a Comment