KARYA ILMIAH,SEMI ILMIAH DAN NON ILMIAH

PERBEDAAN

  • Sifat:
  1. Karya ilmiah : Objektif
  2. Semi ilmiah : Sebagian subjektif
  3. Non ilmiah : Subjektif
  • Sistematiuka
  1. Karya ilmiah : metodis dan sistematis
  2. Semi ilmiah : tidak sistematis
  3. Non ilmiah : tidak sistematis
  • Bahasa
  1. Karya ilmiah : ilmiah
  2. Semi ilmiah : sebagian ilmiah
  3. Non ilmiah : konotatif atau populer


CIRI-CIRI

  • Karya ilmiah


  1. Pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif).
  2. Bersifat metodis dan sistematis
  3. Menggunakan ragam bahasa ilmiah yang baku dan formal, bahasanya bersifat lugas agar tidak menimbulkan penafsiran dan makna ganda.


  • Karya Semi Ilmiah
  1. Emotif : kemewahan dan cinta lebih menonjol
  2. Tidak sistematis
  3. Lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi.
  4. Persuasif: penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative.
  5. Deskriptif : pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif.
  6. Kritik tanpa dukungan bukti.


  •  Karya Non Ilmiah
  1. Bersifat persuasif
  2. Ditulis berdasarkan fakta pribadi
  3. Fakta yang disimpulkan subyektif
  4. Bersifat imajinatif
  5. Gaya bahasa konotatif dan populer
  6. Situasi didramatisir
  7. Tidak memuat hipotesis
  8. Penyajian dibarengi dengan sejarah
SUMBER:

http://keripiku.blogspot.com/2013/03/perbedaan-karya-ilmiah-dan-semi-ilmiah.html
»»  Read More

Penalaran Deduktif

PENGERTIAN

Penalaran deduktif adalah penalaran yang bermula pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat khusus.

MACAM-MACAM

  •       SILOGISME KATAGORIK
Silogisme Katagorik adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan katagorik. Proposisi yang mendukung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan dengan:
1.  premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat)
2. premis minor ( premis yang termnya menjadi subjek). 
Yang menghubungkan diantara kedua premis tersebut adalah term penengah (middle term).
  • SILOGISME HIPOTETIK
Silogisme hipotetis adalah silogisme yang memiliki premis mayor berupa proposisi hipotetis (jika), sementara premis minor dan kesimpulannya berupa proposisi kategoris.
  • SILOGISME DISJUNGTIF
Silogisme Disjungtif adalah silogisme yang premis mayornya keputusan disyungtif sedangkan premis minornya kategorik yang mengakui atau mengingkari salah satu alternatif yang disebut oleh premis mayor. 
  • ENTIMEN

Entimen adalah penalaran deduksi secara langsung. Dan dapat dikatakan pula silogisme premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.


SUMBER
http://caksuni.blogspot.com/2009/08/silogisme-hipotetis.html
http://shellapaditadharma.blogspot.com/2012/10/penalaran-deduktif.html
http://nopi-dayat.blogspot.com/2010/03/penalaran-deduktif.html
»»  Read More

Penalaran

Defenisi Penalaran

Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian, menimbulkan adanya beberapa statement sehingga   dihasilkan konklusi.

Persyaratan penalaran

  • Suatu penalaran berdasarkan dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatu yang benar atau salah.
  • Pengetahuan yang dijadikan dasar konklusi adalah premis. Jadi semua premis harus benar. Benar di sini harus meliputi sesuatu yang benar secara formal maupun material. 
Formal berarti penalaran memiliki bentuk yang tepat, diturunkan dari aturan – aturan berpikir yang tepat sedangkan material berarti isi atau bahan yang dijadikan sebagai premis tepat.

Macam-macam Penalaran

1.Penalaran Induktif yaitu adalah proses berpikir untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat khusus.

2.Penalaran Deduktif yaitu cara berpikir dengan berdasarkan suatu pernyataan dasar untuk menarik kesimpulan.

Penalaran induktif

Arti penalaran induktif

proses berpikir untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat khusus.

Macam-macam penalaran induktif


A.   Generalisasi 

Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum

   
Macam-macam generalisasi :
a.  Generalisasi sempurna
Generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki.
Contoh: sensus penduduk
b. Generalisasi tidak sempurna
Generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomenayang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki.
Contoh: Hampir seluruh pria dewasa di Indonesia senang memakai celana pantaloon. Prosedur pengujian generalisasi tidak sempurna.
Generalisasi yang tidak sempurna juga dapat menghasilkan kebenaran apabila melalui prosedur pengujian yang benar. Prosedur pengujian atas generalisasi tersebut adalah:
Ø  Jumlah sampel yang diteliti terwakili.
Ø  Sampel harus bervariasi.
Ø  Mempertimbangkan hal-hal yang menyimpang dari fenomena umum/ tidak umum.


B. Analogi
Cara penarikan penalaran dengan membandingkan dua hal yangmempunyai sifat yang sama.




Analogi mempunyai 4 fungsi,antara lain :



  1. Membandingkan beberapa orang yang memiliki sifat kesamaan
  2. Meramalkan kesamaan
  3. Menyingkapkan kekeliruan
  4. Klasifikasi


Contoh : Demikian pula dengan manusia yang tidak berilmu dan tidak berperasaan, ia akan sombong dan garang. Oleh karena itu, kita sebagai manusia apabila diberi kepandaian dan kelebihan, bersikaplah seperti padi yang selalu merunduk.

C. Hubungan Kausal
Penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan.



Macam hubungan kausal :

a) Sebab- akibat.
Hujan turun di daerah itu mengakibatkan timbulnya banjir.
b) Akibat – Sebab.
Bobi tidak lulus dalam ujian kali ini disebabkan dia tidak belajar dengan baik.
c) Akibat – Akibat.
Ibu mendapatkan jalanan di depan rumah becek, sehingga ibu beranggapan jemuran di rumah basah.
Contoh Kausal : Kemarau tahun ini cukup panjang. Sebelumnya, pohon-pohon di hutan sebagi penyerap air banyak yang ditebang. Di samping itu, irigasi di desa ini tidak lancar. Ditambah lagi dengan harga pupuk yang semakin mahal dan kurangnya pengetahuan para petani dalam menggarap lahan pertaniannya. Oleh karena itu, tidak mengherankan panen di desa ini selalu gagal.
Sumber :
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Penalaran#section_2
http://www.yogatama-anggita.blogspot.com/2012/04/penalaran-induktif.html









»»  Read More